Live Demo

Jumat, 16 Maret 2012

0 Memulai Belajar Linux

Memulai Linux dapat dimulai dengan mencoba-coba sendiri instalasi Linux dan bertanya kepada teman yang sudah mendalami Linux. Setelah itu anda juga bisa mengikuti kursus-kursus Linux untuk memperdalam materi Linux. Dan kemudian adalah mencari pengalaman-pengalaman troubleshooting di Linux.
Semua hal di atas tentunya membutuhkan niat dan keberanian, karena kebanyakan pemula yang ingin belajar Linux terbentur dengan beberapa hal. Contohnya dengan instalasi, masih banyak yang enggan bahkan takut untuk memulai menginstal Linux di komputernya. Namun anda dapat menggunakan software seperti VirtualBox yang gratis untuk memulainya, meski dengan syarat RAM komputer anda minimal saya sarankan adalah 1 GB.
Mengenai tutorial sebaiknya anda memulainya dari buku jangan dari ebook (pdf). Kupas tuntas buku tersebut yang banyak bisa anda dapatkan di toko buku, sedangkan ebook hanya bersifat pengetahuan tambahan yang dapat dibaca sewaktu-waktu. Kebanyakan dari pemula ini adalah senang/gemar mengumpulkan ebook tapi tidak pernah dibaca ataupun kalau dibaca tidak pernah sampai tuntas.
Setelah anda memahami dasar dari Linux, sebaiknya coba anda ikuti kursus Linux. Saat ini ada beberapa tempat kursus yang menyediakan materi Linux, mulai dari yang murah hingga cukup mahal. Kursus ini berguna untuk membantu anda lebih memahami Linux.
Pengalaman adalah guru terbaik. Saya sering mengalami beberapa kasus setelah berkecimpung dengan Linux, semakin sering anda menemukan masalah atau melakukan troubleshooting di Linux maka anda akan semakin mahir di Linux. Kadang-kadang beberapa kasus itu tidak terlalu rumit namun bagi sebagian orang kasus ini sudah menjadi masalah yang rumit dan seakan-akan tidak ada solusinya.
Setelah itu semua, langkah yang dapat anda ambil agar anda lebih diakui sebagai seorang ahli Linux, ambilah sertifikasi Linux seperti LPI dan RHCE melalui beberapa lembaga di Indonesia.
Selamat ber-Linux ria!

0 Merubah Header Login pada Mode Teks

Pada saat seorang user menggunakan mode teks, user akan melihat header ini di bagian atas login. Header login bisa digunakan sebagai identitas sebuah perusahaan, organisasi, laboratorium ataupun perorangan. Ataupun header login ini dapat dihilangkan untuk alasan keamanan.
Untuk merubah tampilan header login dapat dilakukan dengan mengedit file /etc/issue.
Mandriva Linux release 2007.0 (official) for i586
Kernel 2.6.17-5mdv on a Dual-processor i686 / tty1
localhost login :
Gunakan editor vi untuk mengedit file /etc/issue tersebut (harus sebagai root) :
# vi /etc/issue
Berikut ini adalah file /etc/issue yang sedang diedit :
Mandriva Linux release 2007.0 (official) for i586
Kernel 2.6.17-5mdv on a Dual-processor i686 / \l
localhost login :
Perhatikan pada baris ke-2, pada terdapat opsi \l yang berfungsi untuk menampilkan posisi virtual console yang sedang aktif.
Selain itu ada beberapa kode tambahan lainnya yang dapat digunakan, yaitu :
\d memasukkan tanggal hari ini
\l menampilkan posisi virtual console yang sedang aktif
\m menampilkan arsitektur komputer
\n menampilkan hostname komputer
\o menampilkan domain dari komputer kita
\r menampilkan release dari sistem operasi kita
\t menampilkan waktu sekarang
\s menampilkan nama dari sistem operasi
\u menampilkan jumlah user yang sedang aktif
\U menampilkan jumlah user yang sedang aktif, dengan akhiran ‘users’
\v menampilkan versi dari sistem operasi

0 Beberapa Perintah Dasar Editor Vi

Editor vi adalah sebuah editor text standar pada sistem operasi Linux yang berbasiskan mode teks. Seorang user yang menggunakan vi untuk pertama kalinya, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan dalam memahami perintah-perintahnya dikarenakan tidak adanya menu-menu yang ditampilkan pada saat kita sedang mengedit file.
Cara menjalankan :
$ vi [tekan enter]
Perintah di atas akan menjalan editor vi dengan membuat file baru tanpa nama
$ vi namafile [tekan enter]
Perintah di atas akan menjalankan editor vi diikuti nama file, jika nama file belum ada maka akan dibuat file baru
Berikut ini adalah beberapa perintah dasar yang dapat digunakan :
ESC Untuk mengaktifkan mode perintah utama, menonaktifkan semua mode perintah sebelumnya
i Untuk mengedit file
a Untuk mengedit file
/ diikuti dengan memasukkan kata yang hendak dicari, digunakan untuk mencari kata atau kalimat. Untuk mencari berikutnya gunakan tombol N
dd Untuk menghapus 1 baris
Xdd Untuk menghapus sejumlah X baris, contoh :
5dd (menghapus 5 baris)
3dd (menghapus 3 baris)
yy Untuk menyalin(copy) 1 baris
Xdd Untuk menyalin X baris, contoh :
7yy (menyalin 7 baris)
5yy (menyalin 5 baris)
p Untuk mempaste baris file yang sudah disalin
w Untuk menyimpan file
q Untuk keluar dari vi tanpa menyimpan file
q! Jika file sudah diedit, maka gunakan perintah ini untuk keluar dari vi tanpa menyimpan file tersebut
wq Untuk menyimpan file, kemudian keluar dari vi
x Untuk menyimpan file, kemudian keluar dari vi

0 Membangun DNS Server Sederhana

(Workshop ini diujicobakan pada distro Mandriva 2007.0)
Pada Kasus kali ini digambarkan sebuah jaringan terdiri dari 2 buah komputer sebagai dns server.
Komputer 1 : 192.168.1.83 (ok,tux.ok)
Komputer 2 : 192.168.1.84 (linux.ok)
Komputer 1 digunakan sebagai DNS Server yang menyimpan top domain “ok” dan domain “tux.ok”. Sedangkan Komputer 2 digunakan sebagai DNS Server yang menyimpan domain “linux.ok”.
Pada komputer 1 :
1.Edit file /etc/resolv.conf
# vi /etc/resolv.conf
Agar komputer client di dalam jaringan tidak dapat menanyakan tentang nama domain lain ke luar dari jaringan lokal, maka arahkan nameserver yang pertama pada komputer 1 tersebut ke dirinya sendiri.
nameserver 192.168.1.83
2.Edit file /etc/named.conf
# vi /etc/named.conf
Tambahkan baris-baris berikut :
zone “ok” {
 type master;
 file “master/ok.zone”;
};

zone “tux.ok” {
 type master;
 file “master/tux.ok”;
};
3.Buat file zone “ok.zone”
# vi /var/lib/named/var/named/master/ok.zone
$TTL 38400
@ IN  SOA ns.server.ok.  root (
    42 ; serial
    10800 ; refresh
    3600 ; retry
    604800 ; expire
    38400 ; minimum
  )
  IN NS ns.server.ok.
  IN MX 10 mail.server.ok.
  IN A  192.168.1.83
ns.server.ok. IN A 192.168.1.83
ns  IN A 192.168.1.83
mail  IN A 192.168.1.83
www  IN A 192.168.1.83
linux.ok.  IN NS ns.linux.ok.
ns.linux.ok. IN A 192.168.1.84
tux.ok.  IN NS ns.tux.ok.
ns.tux.ok. IN A 192.168.1.83
4.Buat file zone “tux.ok.zone”
# vi /var/lib/named/var/named/master/tux.ok.zone
$TTL 38400
@ IN  SOA ns.tux.ok.  root (
    42 ; serial
    10800 ; refresh
    3600 ; retry
    604800 ; expire
    38400 ; minimum
  )
  IN NS ns.tux.ok.
  IN MX 10 mail.tux.ok.
  IN A  192.168.1.83
ns  IN A 192.168.1.83
mail  IN A 192.168.1.83
www  IN A 192.168.1.83
5.Rubah kepemilikan masing-masing file zone tersebut dengan merubah group kepemilikan menjadi named.
# chown root.named /var/lib/named/var/named/master/ok.zone
# chown root.named /var/lib/named/var/named/master/tux.ok.zone
6.Edit file /var/lib/named/etc/trusted_networks_acl.conf untuk menentukan pada jaringan mana DNS Server akan digunakan.
# vi /var/lib/named/etc/trusted_networks_acl.conf
Tambahkan 192.168.1.0/24, jika anda menggunakan jaringan 192.168.1.x dengan subnet mask 255.255.255.0.
7.Start service DNS pada komputer tersebut
# service named start
Pada Komputer 2 :
1.Edit file /etc/resolv.conf
# vi /etc/resolv.conf
Agar komputer mengarahkan pertanyaan DNS ke komputer 1 tambahkan baris berikut :
nameserver 192.168.1.83
2.Edit file /etc/named.conf
# vi /etc/named.conf
Tambahkan baris-baris berikut :
zone “linux.ok” {
 type master;
 file “master/linux.ok.zone”;
};
3.Buat file zone “linux.ok.zone”
# vi /var/lib/named/var/named/master/linux.ok.zone
$TTL 38400
@ IN  SOA ns.linux.ok.  root (
   42 ; serial
   10800 ; refresh
   3600 ; retry
   604800 ; expire
   38400 ; minimum
  )
  IN NS ns.linux.ok.
  IN MX 10 mail.linux.ok.
  IN A  192.168.1.84
ns  IN A 192.168.1.84
mail  IN A 192.168.1.84
www  IN A 192.168.1.84
4.Rubah kepemilikan file zone tersebut dengan merubah group kepemilikan menjadi named.
# chown root.named /var/lib/named/var/named/master/linux.ok.zone
5.Edit file /var/lib/named/etc/trusted_networks_acl.conf untuk menentukan pada jaringan mana DNS Server akan digunakan.
# vi /var/lib/named/etc/trusted_networks_acl.conf
Tambahkan 192.168.1.0/24, jika anda menggunakan jaringan 192.168.1.x dengan subnet mask 255.255.255.0.
6.Restart service DNS pada komputer tersebut
# service named restart
Selanjutnya untuk mengetes DNS Server tersebut, gunakan perintah-perintah berikut :
# dig linux.ok any
# nslookup www.tux.ok
# host linux.ok
# ping mail.tux.ok
Apabila pada saat restart service terdapat kesalahan/error, coba lihat pesan kesalahan pada file /var/log/messages
# tail /var/log/messages
Apabila service sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih terdapat kesalah pada saat tes, maka lihat pesan kesalahan pada file /var/lib/named/var/log/default.log
# tail /var/lib/named/var/log/default.log

0 Kompilasi Kernel Linux 2.6

Workshop ini diujicobakan pada distro Centos 5(2.6.18-8.el5), Fedora Core 7(2.6.21-1.3194fc7) dan Mandriva 2007.0(2.6.17-5mdv). Versi kernel Linux yang akan dikompilasi ulang adalah versi 2.6.21.6 yang dapat didownload melalui kernel.org.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengkompilasi ulang kernel tersebut :
  1. cp linux-2.6.21.6.tar.bz2 /usr/src
  2. Menyalinkan source kernel ke folder /usr/src (diasumsikan kita sedang berada pada suatu folder tertentu).
  3. cd /usr/src
  4. Berpindah direktori/folder ke folder /usr/src.
  5. tar -xjvf linux-2.6.21.6.tar.bz2
  6. Mengekstrak source kernel.
  7. cd linux-2.6.21.6
  8. Berpindah direktori/folder ke folder /usr/src/linux-2.6.21.6.
  9. cp /boot/config-2.6.18-8.el5 .config
  10. Menyalinkan file konfigurasi yang lama, untuk mempermudah konfigurasi berikutnya.
  11. make menuconfig
  12. Menjalankan konfigurasi untuk kernel baru yang akan dikompilasi.
  13. make
  14. Mengkompilasi kernel beserta modulesnya.
  15. make modules_install
  16. Menyalinkan semua module yang sudah dikompilasi ke folder /lib/modules
  17. make install
  18. Menyalinkan kernel baru, System.map, membuat file initrd.img ke folder /boot, dan menambahkan opsi pilihan booting dengan kernel yang baru pada boot loader.

0 Menampilkan Ubuntu Fiesty di LCD Projector

Menggunakan Linux sungguh menyenangkan, karena setiap kali aku menemukan masalah, ilmuku justru semakin bertambah. Begitu juga ketika aku harus menampilkan tampilan laptopku ke LCD projector, tombol Fn yang kuandalkan tidak bisa juga menampilkan tampilan desktop Ubuntuku.
Setelah mencari dari berbagai sumber informasi di Internet, akhirnya aku menemukan jawabannya. Dengan menambahkan hanya 2 buah baris saja pada bagian ‘Device’ di file konfigurasi X(/etc/X11/xorg.conf). Baris yang ditambahkan adalah sebagai berikut :
Option "Clone" "On"
Option "MonitorLayout" "CRT,LFP"

Sehingga lengkapnya pada bagian ‘Device’ akan terlihat sebagai berikut :
Section "Device"
Identifier "Intel Corporation Mobile 945GM/GMS/940GML Express Integrated Graphics Controller"
Driver "i810"
BusID "PCI:0:2:0"
Option "Clone" "On"
Option "MonitorLayout" "CRT,LFP"
EndSection

Setelah menambahkan kedua baris kode tersebut dan menyimpan file konfigurasi Xnya, restartlah tampilan grafis Ubuntu dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Konfigurasi di atas akan menampilkan tampilan yang persis sama pada laptop maupun projector. Dan telah diujicobakan pada Ubuntu 7.04 Feisty Fawn.


Sumber :
http://kholimi-id.blogspot.com/2007/06/menggunakan-projector-di-ubuntu.html

0 Mendapatkan Informasi Last Modified File/Folder

Seorang temanku tiba-tiba bertanya kepadaku, bagaimana cara mendapatkan informasi ‘Last Modified’ sebuah file. Last Modified yang dimaksud di sini adalah kapan terakhir kali file/folder diakses. Sebenarnya cara ini bisa didapatkan dengan hanya melihat hasil dari perintah ‘ls -l’.
Namun dengan menggunakan perintah date, kita akan mendapatkan informasi “Last Modified” file atau folder. Berikut ini adalah bentuk umum perintah date tersebut :
date --iso-8601=waktu -u -r namafile/folder

Keterangan :
opsi ‘-u’ digunakan untuk menampilkan waktu berdasarkan GMT. opsi ‘-r’ digunakan untuk menampilkan waktu “Last Modified” kapan terakhir kali file/folder diakses.
opsi-opsi waktu yang dapat digunakan adalah :
hours : jam
minutes : menit
date : tanggal
seconds : detik
ns : nano detik
Contoh penggunaannya adalah :
date --iso-8601=ns -u -r /home/ajiegs/Documents/
Perintah di atas akan menghasilkan :
2007-08-17


Sumber :
http://www.kriyayoga.com/love_blog/post.php/446

0 Membuat Repository Lokal untuk Ubuntu 7.04

Ubuntu 7.04 datang dengan 4 buah DVD repositori, yang di dalamnya sudah terdapat banyak ribuan aplikasi. Meskipun begitu kita dapat menggunakan repositori yang terdapat di Internet, akan tetapi hal itu berarti mensyaratkan kita harus memiliki koneksi internet yang baik. Workshop berikut ini digunakan untuk membuat repositori lokal pada harddisk dengan hanya mengandalkan 4 DVD tersebut. Sehingga nanti selain dapat diakses oleh komputer itu sendiri, tetapi dapat juga diakses oleh komputer pada jaringan kita. Selain itu pada workshop ini, untuk Apache Web Servernya menggunakan XAMPP for Linux(LAMPP).
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat repositori lokal Ubuntu :
  1. Buat folder untuk menyimpan file repository Ubuntu.
  2. sudo mkdir /mnt/ubuntu
  3. Masukkan DVD pertama, umumnya akan otomatis ter’mount’ pada folder /media/cdrom. Akan tetapi jika tetap tidak ter’mount’ maka gunakan perintah berikut :
  4. sudo mount /media/cdrom
  5. Salin DVD pertama ke dalam folder /mnt/ubuntu dengan menggunakan perintah rsync
  6. rsync -avx --progress /media/cdrom /mnt/ubuntu Ulangi perintah di atas terhadap DVD kedua sampai dengan keempat.
  7. Masukkan kembali DVD kedua, dan salin file Packages dari DVD ke repositori lokal yang sudah dipersiapkan.
  8. cp /media/cdrom/dists/feisty/universe/binary-i386/Packages /mnt/ubuntu/dists/feisty/universe/binary-i386/
  9. Ganti DVD kedua dengan DVD ketiga, dan gabungkan file Packages dari DVD ketiga tersebut dengan file Package pada repositori lokal yang sudah disalin sebelumnya.
  10. cat /media/cdrom/dists/feisty/universe/binary-i386/Packages >> /mnt/ubuntu/dists/feisty/universe/binary-i386/Packages Ulangi langkah di atas untuk DVD keempat.
  11. Buat ulang file Packages.gz dan Packages.bz2 pada repositori lokal.
  12. cd /mnt/ubuntu/dists/feisty/universe/binary-i386 rm Packages.gz Packages.bz2 gzip -9 -c Packages > Packages.gz bzip2 -9 -c Packages > Packages.bz2
  13. Buat soft link dari folder /mnt/ubuntu ke /opt/lampp/htdocs/ubuntu
  14. ln -s /mnt/documents/ubuntu /opt/lampp/htdocs/ubuntu
  15. untuk menceknya buka browser dan buka alamat berikut :
  16. http://localhost/ubuntu Jika akan diakses dari komputer lain, localhost diganti dengan IP komputer.
  17. tambahkan baris berikut pada /etc/apt/sources.list
  18. deb http://localhost/ubuntu feisty main multiverse restricted universe Jika diperlukan, agar tidak perlu terhubung dengan internet, berikan tanda mark(#) pada baris2 yg menghubungkan dgn repo di internet.
  19. Update daftar repositori Ubuntu dengan perintah berikut :
  20. apt-get update
Demikianlah langkah per-langkah untuk membuat repositori lokal untuk Ubuntu 7.04 Feisty Fawn. Untuk mencobanya silahkan gunakan Add/Remove pada menu Applications, Synaptic Package Manager, atau dengan menggunakan apt-get untuk menginstall sebuah program atau lebih.


Sumber :
http://wiki.ubuntu-id.org/DokumentasiKomunitas/TutorialRepositoriLokal

0 Mengatur Mode Resolusi pada Mode Teks

Mode Resolusi (Framebuffer) yang dimaksud adalah resolusi monitor yang kita gunakan pada saat menggunakan mode teks. Pengaturan resolusi ini dapat ditentukan terlebih dahulu dengan menambahkan parameter vga pada opsi kernel boot loader GRUB.
Berikut ini adalah contoh menu pada Grub :
title Ubuntu, kernel 2.6.20-16-generic
root (hd0,0)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.20-16-generic root=UUID=d17ba949-1336-4057-b062-cdd40241c7fb ro vga=788
initrd /boot/initrd.img-2.6.20-16-generic
quiet
savedefault

Untuk menggantinya nilai pada parameter vga tersebut silahkan merujuk pada tabel berikut ini :
depth colors 640×480 800×600 1024×768 1280×1024
8 bits 256 769 (0×301) 771 (0×303) 773 (0×305) 775 (0×307)
15 bits 32 K 784 (0×310) 787 (0×313) 790 (0×316) 793 (0×319)
16 bits 65 K 785 (0×311) 788 (0×314) 791 (0×317) 794 (0x31A)
24 bits 16.7 M 786 (0×312) 789 (0×315) 792 (0×318) 795 (0x31B)

0 Membatasi Akses Login Root di Virtual Console

User root merupakan user yang memiliki hak akses tertinggi di komputer Linux kita. Namun apa jadinya jika user ini dapat diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab, salah satunya orang tersebut bisa saja merusak sistem bahkan hingga menghapus sistem secara keseluruhan.
Berbagai cara sudah dibuat untuk mengatasinya, misal dengan menggunakan password yang sangat unik atau sangat panjang. Selain itu juga dapat dengan membatasi akses login root secara langsung, artinya kita tidak dapat login dengan mengetikkan root dan memasukkan password meski kita mengetahuinya.
Untuk membatasi akses login root melalui virtual console (mode teks) kita hanya cukup mengedit file /etc/securetty. Berikut adalah contoh dari isi file tersebut :
tty1
tty2
tty3
tty4
tty5
tty6
vc/1
vc/2
vc/3
vc/4
vc/5
vc/6
Nah untuk membatasi akses login root, misal dari virtual console ke-1, maka hilangkan tulisan tty1.
tty2
tty3
tty4
tty5
tty6
vc/1
vc/2
vc/3
vc/4
vc/5
vc/6
Jika ingin membatasi akses login root pada virtual console ke-2, maka hilangkan tulisan tty2, dan seterusnya. Kalau memang tidak ingin memperbolehkan login root pada mode teks, maka hilangkan saja semua tulisan tty. Sehingga login root hanya bisa melalui perintah su (subtitute user). Cukup mudah bukan!.

0 Drivel : Blog Client di Linux

Drivel adalah aplikasi blog client yang tentunya digunakan untuk menulis di blog kesayangan anda. Sebenarnya aplikasi ini sudah tidak dikembangkan cukup lama, versi terakhir saja direlease terakhir pertengahan tahun 2005. Dengan menggunakan Drivel, anda tidak perlu langsung login ke dalam admin panel blog anda. Sehingga cukup memudahkan anda untuk menulis blog anda baik dalam keadaan sedang online maupun tidak online.
Langkah-langkah menginstal Drivel pada Ubuntu
1. Jalankan Add / Remove, kemudial pilih All Available Applications
2. Ketikkan Drivel pada kolom Search
3. Klik Apply Changes untuk memulai instalasi Drivel
Langkah-langkah Menjalankan Drivel pada Ubuntu
1. Setelah Drivel terinstalasi, jalankan Drivel melalui menu Applications –> Internet –> Drivel Journal Editor.
2. Masukkan username dan password blog anda.
3. Kemudian pilih Journal type (sebagai contoh apabila menggunakan WordPress pilih Movable Type)
4. Masukkan alamat blog anda (sebagai contoh apabila menggunakan WordPress masukkan http://namablog/xmlrpc.php)
5. Klik Log In
Mulai Menulis Menggunakan Drivel
Setelah proses di atas, Drivel akan mencoba melakukan koneksi dengan blog. Setelah berhasil, maka anda dapat langsung menulis pada blog anda menggunakan Drivel yang memiliki tampilan sederhana dan cukup mudah dipelajari.
1. Cara mudah menggunakan Drivel adalah dengan menuliskan judul tulisan pada bagian Subject
2. Kemudian tuliskan isi tulisannya pada bagian tengah.
3. Pilih kategori yang sesuai pada pilihan Category (anda dapat menemukannya di bagian bawah Drivel). Pilihan kategori ini akan sama dengan yang dibuat jika anda langsung mengakses blog anda melalui admin panel.
4. Setelah selesai menulis, klik tombol Post untuk menampilkan tulisan anda di blog anda.
Kekurangan Drivel
Sudah lama tidak dikembangkan, Drivel tentunya tidak dapat mengikuti penambahan fitur terbaru pada blog anda. Berikut ini adalah beberapa daftar kekurangan Drivel, dan sebagai solusinya anda harus mengedit kembali tulisan anda melalui interface halaman web.
1. Tampilan Drivel yang sederhana pastinya tidak akan menyulitkan penggunanya. Namun dengan menggunakan Drivel maka anda harus memiliki cukup pengetahun tentang HTML.
2. Drivel tidak dapat mengatasi tag More, sehingga jika anda sudah menulis dengan menggunakan tag More, maka tulisan blog anda akan terpotong pada bagian tag More tersebut.
3. Anda akan sedikit mengalami kesulitan jika ingin menambahkan gambar yang ada di komputer anda.
4. Menambahkan kategori dan tag pun tidak dapat dilakukan melalui Drivel.

0 Mengatur Run Level pada Ubuntu

Sejak beberapa versi Ubuntu terakhir, terdapat perbedaan dalam penentuan Run Level standarnya. Tidak seperti turunan Redhat dan Ubuntu versi lawas yang mengatur Run Level standarnya dengan mengedit /etc/inittab, Ubuntu sudah tidak menggunakan SysV, melainkan menggunakan Upstart. Perbedaan keduanya secara mendalam tidak akan dibahas di sini.
Mengatur Run Level Default
Secara Default, Run Level standar di Ubuntu adalah 2, untuk menggantinya menjadi Run Level lain edit file /etc/event.d/rc-default, kemudian cari tulisan ‘telinit 2? yang paling akhir dan sebagai contoh rubah menjadi ‘telinit 3?. Angka 3 merupakan Run Level yang diinginkan.
Berikut ini adalah contoh file tersebut.
# rc – runlevel compatibility
#
# This task guesses what the “default runlevel” should be and starts the
# appropriate script.
start on stopped rcS
script
runlevel –reboot || true
if grep -q -w — “-s\|single\|S” /proc/cmdline; then
telinit S
elif [ -r /etc/inittab ]; then
RL=”$(sed -n -e “/^id:[0-9]*:initdefault:/{s/^id://;s/:.*//;p}” /etc/inittab || true)”
if [ -n "$RL" ]; then
telinit $RL
else
telinit 2
fi
else
telinit 2
fi
end script

0 Mengatur Default Sistem Operasi pada GRUB

Grub secara default menentukan Linux sebagai Sistem Operasi utamanya, kecuali pada saat instalasi kita memilih Sistem Operasi lain atau pilihan Linux lainnya. Untuk mengaturnya maka editlah file /boot/grub/menu.lst dengan edit kesayangan anda.
# vi /boot/grub/menu.lst
Perintah di atas dilakukan sebagai user root, Atau jika menggunakan Ubuntu :
$ sudo gedit /boot/grub/menu.lst
Perhatikan contoh isi file /boot/grub/menu.lst berikut :
default 1
timeout 10
title Ubuntu, kernel 2.6.17-10-generic
root (hd0,4)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic root=/dev/sda5 ro quiet splash
initrd /boot/initrd.img-2.6.17-10-generic
quiet
savedefault
boot
title Ubuntu, kernel 2.6.17-10-generic (recovery mode)
root (hd0,4)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic root=/dev/sda5 ro single
initrd /boot/initrd.img-2.6.17-10-generic
boot
title Microsoft Windows XP Professional
root (hd0,1)
savedefault
makeactive
chainloader +1
Perhatikan kata-kata default, parameter ini digunakan untuk menentukan Sistem Operasi mana yang akan otomatis dipilih pada saat booting. Nilai yang berkisar antara 0 hingga banyaknya jumlah pilihan dikurang 1 (berkaitan dengan jumlah parameter title yang ada). Kenapa dikurang 1 ? karena GRUB selalu memulai dari 0, sehingga angka 0 berarti untuk parameter pilihan Sistem Operasi yang pertama, angka 1  0 berarti untuk parameter pilihan Sistem Operasi yang kedua, dan seterusnya.
Kesimpulan
Maka untuk mengganti sistem operasi mana yang akan dipilih secara otomatis pada saat booting, edit angka pada parameter default tersebut.

0 Pilihan Tipe Network pada VirtualBox

Pada saat menggunakan VirtualBox, terdapat pilihan tipe Network yang digunakan Sistem Operasi(SO) virtual. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai pilihan-pilihan tersebut. Namun perlu diketahui sebelumnya, bahwa VirtualBox dapat membuat sampai dengan 4 kartu jaringan pada 1(satu) SO virtual.
Not Attached
Pilihan ini agak jarang digunakan yaitu jika anda tidak ingin menggunakan interface jaringan, sehingga SO virtual tidak dapat mengenali hardware kartu jaringan apapun.
NAT
Pilihan ini merupakan pilihan default pada saat pertama kali membuat SO virtual. Dengan pilihan ini SO virtual dapat berkomunikasi dengan jaringan nyata, namun SO virtual tidak dapat diakses melalui jaringan nyata. Hal ini dikarenakan SO virtual ‘numpang’ menggunakan IP kartu jaringan SO utama.
Bridged Network
Pilihan ini akan membuat SO virtual dapat mengakses dan dapat diakses melalui jaringan nyata layaknya komputer umumnya.
Internal Network
Pilihan ini akan membuat SO virtual hanya dapat mengakses dan dapat diakses internal jaringan virtual, sehingga tidak dapat diakses maupun mengakses jaringan nyata.
Host-only Adapter
Pilihan ini akan membuat SO virtual hanya dapat diakses oleh SO utama(host) dan SO virtual lainnya yang juga menggunakan Host-only Adapter. Pilihan ini menghasilkan sebuah interface vboxnet0 yang dapat digunakan untuk membuat jaringan eksperimen tanpa mengganggu jaringan nyata yang sudah ada.

0 Mengunci Desktop Panel pada GNOME

Secara default GNOME memiliki 2(dua) panel pada bagian atas bawah yang memiliki banyak kegunaan dengan menambahkan fungsi-fungsi seperti Show Desktop, System Tray, Application Menu dan lain-lain. Selain fungsi yang sudah ada, kita dapat menambahkan icon aplikasi tertentu pada panel-panel tersebut.
Posisi dari icon-icon tersebut nantinya dapat kita atur letaknya. Namun adakalanya posisi icon-icon atau fungsi-fungsi tersebut tidak ingin kita rubah. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengunci Desktop Panel pada GNOME :
1. Jalankan GNOME Configuration Editor, tekan Alt+F2(menjalankan dialog Run Application) dan ketik gconf-editor.
Screenshot-Configuration Editor
2. Pilih apps –> panel –> global
3. Berikan ceklist pada key ‘locked_down’
Screenshot-Configuration Editor - global
Share

0 Agar Hasil Download YUM Tetap Ada

Setelah mendownload dengan YUM, secara default paket-paket yang sudah didownload akan langsung dihapus.
Berikut adalah cara mencegah hal tersebut terjadi :
edit file yum.conf pada folder /etc.
vi /etc/yum.conf
pada opsi keepcache beri nilai 1 (secara default nilainya adalah 0). Berikut adalah contoh file yum.conf :
[main]
cachedir=/var/cache/yum
keepcache=1
debuglevel=2
logfile=/var/log/yum.log
tolerant=1
exactarch=1
obsoletes=1
gpgcheck=1
plugins=1
# Note: yum-RHN-plugin doesn’t honor this.
metadata_expire=1h
installonly_limit = 5
# PUT YOUR REPOS HERE OR IN separate files named file.repo
# in /etc/yum.repos.d

0 Menjalankan Apache pada Beberapa Port Sekaligus

Apache secara default dijalankan pada port 80, namun apache juga dapat dijalankan pada port lain seperti 8080. Kegunaan dari membedakan port ini bisa karena beberapa alasan, antara lain untuk alasan keamanan atau karena menjalankan berbeda aplikasi web pada masing-masing port. Berikut langkah-langkah mengkonfigurasikan apache agar dapat dijalankan pada beberapa port sekaligus :
1. Buka file konfigurasi Apache
vi /etc/httpd/conf/httpd.conf
2. Tambahkan Listen dengan port tambahan
#
# Listen: Allows you to bind Apache to specific IP addresses and/or
# ports, in addition to the default. See also the <VirtualHost>
# directive.
#
# Change this to Listen on specific IP addresses as shown below to
# prevent Apache from glomming onto all bound IP addresses (0.0.0.0)
#
#Listen 12.34.56.78:80
Listen 80
Listen 8080
3. Tambahkan aturan Virtual Host untuk port tambahan
NameVirtualHost *:80 *.8080
<VirtualHost *:80 *.8080>
DocumentRoot /var/www/html
ServerName belajarlinux.local
ServerAlias belajarlinux.local
</VirtualHost>
Atau jika menggunakan 2 domain, sedangkan hanya salah satu yang menggunakan port tambahan tersebut
NameVirtualHost *:80
<VirtualHost *:80>
DocumentRoot /var/www/html
ServerName belajarlinux.local
ServerAlias belajarlinux.local
</VirtualHost>
NameVirtualHost *:8080
<VirtualHost *.8080>
DocumentRoot /opt/www
ServerName ajiegs.local
ServerAlias ajiegs.local
</VirtualHost>
Setelah konfigurasi di atas restart service Apache dan cek dengan netstat -tanp untuk memastikan Apache sudah berjalan pada port tambahan tersebut.

0 Fungsi AND pada ACL SQUID

Pada konfigurasi Squid apabila ACL dituliskan secara bersamaan pada satu http_access maka akan digunakan operator AND. Contoh :
acl waktu1 time 12:00-13:00
acl waktu2 time AS
Kemudian contoh http_accessnya adalah sebagai berikut :
http_access deny !waktu2 waktu1
Pada contoh di atas, selain hari sabtu dan minggu pada jam 12.00 s.d. 13.00 akses internet akan ditutup.

0 CentOS 6 Sudah Tersedia

Setelah sekian lama menggunakan CentOS 5 mulai dari versi 5.0 hingga 5.6, akhirnya CentOS mengeluarkan versi 6 pada tanggal 10 Juli 2011 lalu. CentOS yang merupakan distro turunan dari RedHat Enterprise Linux, bahkan hingga saat tulisan ini dibuat sudah mencapai update versi 6.1.
Download i386 | x86_64

0 Inilah Edisi Perdana InfoLINUX 10 Tahun Lalu


Ini adalah infoLINUX edisi perdana yang pada saat itu nomor edisinya adalah 001/2001. Sekitar 10 tahun yang lalu InfoLINUX mengeluarkan edisi perdananya dengan menyertakan sebuah CD linux dimana disertakan distro Linux Mandrake 7.2. Namun pada saat itu InfoLINUX belum lah serutin sekarang, setelah edisi perdana muncul, edisi berikutnya muncul beberapa bulan kemudian.
Berikut adalah daftar isi nya :
- Surat Pembaca
- Klinik Dr. Penguin
- Liputan Utama
- Ulasan CD
- Hardware
- Profil
- Grafis
- System
- Networking
- Script & Programming
- Database
- Tips
- Game
- Liputan Khusus

0 Mengenal Service di Linux

Service di Linux adalah program yang berjalan secara default pada proses di background. Program tersebut tidak dapat dilihat secara kasat mata seperti pada saat kita menjalankan program pada umumnya seperti Firefox, Pidgin, LibreOffice, dll.
Berikut adalah contoh-contoh program yang berfungsi sebagai service :
1. httpd, atau apache2(pada Ubuntu) –> service untuk menjalankan Web Server Apache
2. mysqld –> service Database Server MySQL
3. sshd –> service untuk menjalankan remote shell  SSH
4. smb, atau samba(pada Ubuntu) –> service untuk sharing file dan printer
5. squid –> service untuk Proxy Server Squid
6. named –>service untuk DNS Server Bind
7. ntpd –> service untuk Server Waktu/Time, sehingga client-client dapat melakukan sinkronisasi waktu
8. nfs –> service untuk sharing file
9. network, atau networking(pada Ubuntu) –> service yang akan menjalankan interface jaringan
10. kudzu –> service untuk pengecekan hardware pada saat mulai menjalankan Linux
11. crond –> service untuk penjadwalan
12. anacron –> service untuk penjadwalan
13. atd –> service untuk penjadwalan
14. cups –> service untuk pengaturan printer
15. iptables –> service untuk pengaturan firewall
Pada beberapa distro, service juga memiliki nama yang berbeda satu sama lain, seperti network pada CentOS/RH based dan networking pada Ubuntu/Debian based namun memiliki fungsi yang sama.
Dengan berjalannya suatu service pada Linux, maka komputer tersebut dapat menyediakan layanan bagi komputer-komputer client. Sebagai contoh httpd yang merupakan service untuk Web Server, tanpa service tersebut berjalan maka komputer client tidak dapat melihat halaman web yang seharusnya disajikan oleh Web Server tersebut. Contoh lainnya adalah sshd yang digunakan untuk remote shell, dengan service tersebut kita dapat melakukan remote shell pada komputer yang menjalankan service tersebut.

0 Nevernote/NixNote, Evernote for Linux

Evernote adalah aplikasi untuk mencatat secara cloud, sehingga semua catatan dapat dibaca melalui berbagai perangkat dan sistem operasi. Namun evernote tidak tersedia untuk Linux. Sebagai alternatif nya adalah dengan menjalankan wine atau instalasi aplikasi Nevernote/NixNote.
Langkah-langkah instalasi Nevernote/NixNote pada Ubuntu/Mint:
sudo add-apt-repository ppa:vincent-c/nevernote
Perintah di atas untuk menambahkan secara otomatis repositori Nevernote/NixNote
sudo apt-get update
Perintah untuk mengupdate daftar paket-paket pada repositori
sudo apt-get install nevernote
Perintah untuk instalasi nevernote(untuk instalasi juga dapat menggunakan Synaptic/Software Manager).
Berikutnya untuk menjalankan Nevernote/NixNote, Application/Menu –> Internet –> NixNote.
Referensi : http://www.webupd8.org/2011/03/nevernote-ubuntu-ppa.html

0 LINUX Resize Ukuran Harddisk VirtualBox

Pada awalnya aku instal Windows 7 dengan ukuran 20 GB, namun ternyata setelah instalasi beberapa software ukuran tersebut tidak mencukupi.
Untuk merubah ukuran harddisk VirtualBox :
VBoxManage modifyhd FileHarddiskVBox.vdi –resize ukurandalamMB
Berikut adalah contoh nya :
VBoxManage modifyhd Windows7.vdi –resize 30000
Namun apabila menggunakan Windows ukuran tersebut harus ditambahkan terlebih dahulu, karena pada awal setelah penambahan partisi ukuran harddisk akan masih terdeteksi dengan ukuran yang lama. Berikut langkah-langkahnya :
1. Klik kanan My Computer
2. Pilih Manage
3. Pilih Disk Management
4. Klik kanan partisi yang lama dan kemudian pilih Extend. Fungsi inilah yang akan menggabungkan harddisk yang sudah ada dengan yang baru dibuat.

0 Download Linux Mint 12 Terbaru dengan Kernel Linux 3.0 & GNOME 3.2

Sistem Operasi Linux baru yang sudah dirindukan para penggemarnya yaitu Linux Mint 12 yang dijuluki Lisa baru saja diluncurkan. Linux Mint 12 (Lisa) merupakan distro Linux yang dibuat berbasis Ubuntu 11.10 (Oneiric Ocelot) yang didukung oleh kernel Linux 3.0, X. Org 7.6 serta GNOME 3.2.

Rilis Linux Mint 12 kali ini sangat khusus, karena berisi user interface baru dibangun di atas lingkungan desktop GNOME  3, yang memberikan pada pengguna dua panel gaya klasik, sehingga membuat migrasi GNOME 3 lebih menyenangkan.
Linux Mint 12 juga mencakup antarmuka desktop MATE untuk semua penggemar GNOME 2, yang tersedia di prompt login. Tanpa basa-basi, kita bisa melihat screenshot terbaru.



Fitur Linux Mint 12 :

  • Berbasis Ubuntu 11.10
  • Linux kernel 3.0
  • No Unity shell
  • GNOME 3.2.1
  • Mozilla Firefox 8.0
  • Mozilla Thunderbird 7
  • LibreOffice 3.4 office suite
  • Black Screen Boot Splash
  • MATE Interface
Download Linux Mint 12 Final ( Softpedia )

0 Linux 3.0 Sistem Baru Yang Tak Banyak Berubah

Linux 3.0 telah dirilis oleh pendiri Linux, Linus Torvalds melalui akun google+ miliknya. Dalam sistem operasi terbaru yang dapat dipakai secara gratis ini, terdapat beberapa perbedaan dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Perbedaan pertama yang sangat mencolok adalah sistem penomoran kernel linux, yang merupakan inti dari sistem operasi open source GNU/Linux. Jika pada versi sebelumnya memakai tiga nomor, maka saat ini hanya memakai dua nomor saja. Alih-alih memakai nama Linux 2.6.40, Torvalds lebih memilih angka 3.0.
Torvalds mengatakan penggantian nomor kernel tersebut tidak akan menjadi permasalahan. “Intinya 3.0 itu hanya penomoran ulang saja, kami tidak melakukan sebuah KDE-4 atau Gnome-3 apapun di sini,” ujar Torvalds.
Namun beberapa pihak melihat bahwa penomoran ulang nomor kernel dapat memberikan permasalahan. Banyak paket-paket kernel terdahulu melacak versi linux terbaru dengan cara mencari ’2.6′. Agar permasalahan ini dapat diatasi, maka perlu adanya pembaharuan.
Menanggapi hal tersebut, Torvalds mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. “Seperti yang telah saya sebutkan beberapa kali, tidak ada fitur khusus atau ketidakcocokan terkait dengan perubahan nomor versi,” tulis Torvalds. Menurut dia, kritik tersebut adalah cara untuk menjatuhkan pamor Linux yang saat ini berulang tahun ke 20.
Selain sistem penomoran kernel yang berbeda, Linux 3.0 melakukan penambahan penyimpanan backend untuk Xen Hypervisor, pembaharuan sistem file Btrfs, dan peningkatan terhadap sejumlah driver untuk berbagai prosesor grafis dan peripheral.